Minggu, 15 November 2015

Hanya Rp 5 Ribu, Dapat Jelajah Rimba Mangrove di Karimunjawa

Hanya Rp 5 Ribu, Dapat Jelajah Rimba Mangrove di Karimunjawa

Jalan-jalan ke hutan mangrove di Karimunjawa
Rumahberita88 -  Karimunjawa di kenal dengan keindahan pantai serta terumbu karang dan keanekaragaman bawah lautnya. Tetapi janganlah salah, ada Tracking Mangrove yang keren di desa Kemujan Karimunjawa. Hanya bayar Rp 5 ribu juga.

Tiba di Desa Kemujan, wisatawan dapat coba datang ke Tracking Mangrove serta cukup membayar Rp 5. 000 untuk satu orang. Saat sebelum hingga ke loket, wisatawan yang datang mesti lewat track atau jalan kayu diantara pohon-pohon mangrove.


Loket ada di persimpangan jalur treking. Selesai beli ticket masuk, pengunjung dapat menelusuri track kayu dengan keanekaragaman type mangrove. Bukan sekedar lihat, pengunjung dapat juga belajar lantaran selama perjalanan ada keterangan-keterangan type mangrove disana.

Kepala seksi lokasi 1 Kemujan Taman Nasional Karimunjawa, Iwan Setyawan menyampaikan Tracking Mangrove itu telah berdiri mulai sejak 2011 serta dikerjakan pengembangan sampai 2014. Ada 45 type Mangrove yang tumbuh disana serta dua salah satunya adalah type langka.

" Terdapat banyak flora serta fauna yang tumbuh disini. Luasnya 222, 2 hektar yang disebut zona pemakaian. Kita buka disini hingga jam 08. 00-17. 00. Banyak mahasiswa yang datang kesini untuk riset, " kata Iwan, Sabtu (14/11/2015).

Dari loket, pengunjung bakal jalan sejauh 1, 3 km. sampai ke menara pandang setinggi 20 mtr.. dari atas menara itu, pengunjung bakal disajikan panorama indah mulai rimba Mangrove, pegunungan, serta laut. Bila cukup cermat jadi bakal tampak keanekaragaman fauna disana.

" Fauna disini ada biawak, burung, tikus Manrove, kupu-kupu, capung, " tandasnya.

Bila datang seputar bln. Agustus, pengunjung dapat juga lihat burung-burung yang bermigrasi dari Australia ataupun Tiongkok. Beberapa ribu burung bakal 'mampir' di Taman Nasional Karimunjawa saat sebelum kembali pada negaranya untuk berkembang biak.

" Burung migrasi itu umumnya bln. Agustus. Kita ketahui itu dari Australia serta Cina dari warna ring di kakinya. Rekan-rekan disini pernah memfoto migrasi itu. Type burungnya Trinil, " jelas Iwan.


Senang lihat panorama serta berselfie di menara pandang, pengunjung dapat kembali menelusuri rimba mangrove untuk menuju pintu keluar. Iwan mengakui masih tetap butuh banyak perbaikan di Tracking Mangrove itu diantaranya ketersediaan toilet yang masih tetap minim, dan sarana seperti kantin. 

" Ya memanglah ada banyak kekurangan, seperti dipandang tadi MCK tak ada di menara pandang, pengunjung masih tetap adayang buang sampah asal-asalan. Walau sebenarnya disini adalah taman mangrove yang cukup bagus di Jawa Tengah serta type Mangroovenya komplit, " kata Iwan.


Inilah berita yang bisa di update Rumahberita88 untuk pecinta berita
Nantikanlah update berita terbaru dari Rumahberita88
Salam admin Rumahberita88