Rabu, 07 Juni 2017

Program KJJ Dibatalkan Sandiaga, Para Jomblo Jakarta Merasa di PHP

Program KJJ Dibatalkan Sandiaga, Para Jomblo Jakarta Merasa di PHP


Rumah Berita - Rumah Nasional - Berita88 - Masih ingat dengat KJJ (Kartu Jakarta Jomblo) ? KJJ sendiri merupakan salah satu program yang diusung oleh Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno pada masa kampanyenya. Saat itu adapun ide gagasan tersebut dibuat adalah untuk menyelesaikan setiap permasalah dari para jombloan yang ada di Ibukota.

Namun tiba-tiba saja program yang telah digagas tersebut akhirnya dibatalkan oleh Sandi dimana rencananya akan disediakannya pojok taaruf di RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak).

"Nanti di RPTRA kan sudah dibangun, akan tetapi kurang aktivitas kegiatannya. Sehingga RPTRA mungkin saja nantinya bisa difasilitiasi dengan pojok taaruf," ungkap sandi sewaktu di GOR Jakarta Timur pada Selasa (02/05/2017) seperti yang dikutip sebelummnya pada salah satu harian bacaan ternama.

Selain itu Sandi mengungkapkan bahwa nantinya semua warga yang ingin taaruf bisa mengikuti kegiatan tersebut apalagi Sandiakan mengemas program tersebut dengan gaya yang kekinian.

"Sehingga mereka para jomblo yang datang dalam kegiatan tersebut akan disuguhkan dengan kegiatan permainan seperti misalnya catur, lalu ada permainan bakiak bersama-sama, ataupun lomba 17-an, Bukan hanya itu dalam kegiatan tersebut juga akan ada bioskop murah serta nonton bareng." ucap Sandi

Namun, kini rencana tersebut batal untuk direalisasikan. Mengapa demikian? banyak menjadi spekulasi oleh para jombloan yang dikaitkan dengan pepatah sudah jatuh, tertimpa tangga pula, hidup sudah jomblo malah makin ngenes.

Terkait diluar itu, Sandiaga mengutarakan bahwa kemarin sudah ada pengkajian mengenai masalah perjombloan, akan tetapi hal tersebut masuk dalam ranah privat," ucap Sandiaga ketika ditemui di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada Rabu (07/06/2017).

Kemudian Sandi juga mengaku bahwa dirinya juga telah menerima sejumlah presentasi dari dunia bisnis terkait solusi yang tepat bagi para jomblo.


Berdasarkan presentasi tersebut diungkapkan apabila dunia digital kini lebih maju dimana dapat dijumpai berbagai aplikasi perkenalan serta perjodohan yang mampu dalam memfasilitasi para jombloan untuk mendapatkan pasangan.

"Akan lebih mempermudah karena tentunya kalangan muda juga akan sibuk dalam mengikut kegiatan," ucap Sandiaga meluruskan.

Hal kedua yang dikaitkan oleh Sandiaga adalah adanya peraturan perda yang dikeluarkan oleh Djarot. Diluar itu Djarot sempat memberikan tanggpan atas rencana dari perjodohan di RPTRA. Djarot berimbuh bahwa perjodohan yang ada di RPTRA  bukanlah solusi yang tepat karena itu dilarang seiring dengan penerbitan Perda (Peraturan Daerah).

Djarot hanya ingin memastikan bahwa RPTRA itu bisa dipergunakan sesuai dengan fungsinya dimana RPTRA tidak diperbolehkan sebagi tempat untuk mojok mencari pasangan, karena RPTRA itu diperuntukan bagi anak-anak serta perempuan, tegas Djarot.

Salam Admin Berita88