Selasa, 01 Desember 2015

Ada Kebun-kebun Nan Indah di Pedalaman Papua

Ada Kebun-kebun Nan Indah di Pedalaman Papua


Rumah Berita Terkini - Memikirkan pedalaman Papua, mungkin saja yang terlintas di pikiran yaitu rimba lebat tidak terjamah. Siapa kira kita dapat lihat kebun warga nan rapi serta indah.

Berkebun adalah aktivitas sehari-hari yang dikerjakan beberapa ibu (sebutan untuk wanita yang telah menikah) di Papua. Demikian juga di lokasi pedalamannya, mari saksikan kebunnya yang seluruhnya di buat dengan tanpa ada mesin.

Ugimba, inilah desa di pedalaman Papua yang masuk dalam Kabupaten Intan Jaya. Desa yang belum ada listrik terlebih jalanan beraspal. Orang-orangnya masih tetap tidur di honai, yang disebut rumah kebiasaan serta terbuat dari kayu serta jerami. Bila juga ada rumah yang beratapkan seng serta telah moderen dari yang lain, dapat dihitung jari.

Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015 pada bln. Agustus lantas menggunakan saat 3 hari 2 malam di Ugimba. Terkecuali berkeliling desanya untuk lihat bermacam destinasi wisata, bersua dengan orang-orang asli disana jadi agenda yang paling dinanti.


Termasuk juga, saat di ajak lihat perkebunan disana. Seputar jam 07. 00 WIT, beberapa ibu telah bergegas diri datang ke kebun-kebun mereka yang tempatnya tidak jauh dari rumah. Mereka mulai menanam bibit, menuai hasil panen serta menyiram. Satu kebun, luasnya dapat memiliki ukuran 20 kali 20 mtr.. 

 " Pekerjaan ibu itu sehari-hari berkebun. Mereka menanam ubi, kol, bayam merah, kedelai serta sayur mayur. Sedang beberapa pria tak berkebun, namun berburu ke rimba, " tutur Maximus, tokoh setempat sekalian ketua panitia Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015.


Beberapa ibu juga tidak malu untuk berhubungan dengan traveler. Bahkan juga, mereka sukai memberi hasil kebunnya. Kol disana besar-besar serta ubinya tebal-tebal. Enak! 

Hasil perkebunannya, juga jadi makanan orang-orang setempat sehari-hari. Mereka juga sering menjualnya ke Sugapa atau Timika, dengan jalan kaki dapat sehari penuh. Tetapi sayang, umumnya sayuran serta hasil kebunnya telah hancur atau layu di jalan. Jelas saja, belum ada transportasi serta akses untuk serta dari ke Ugimba. 

Selamat datang di Ugimba serta potretlah perkebunan disana. Janganlah lupa katakan 'amakane', yang dalam bhs setempat berarti terimakasih.

Inilah berita yang bisa didapatkan oleh Rumah Berita Terkini untuk para pembaca setia kami.
Nantikanlah update berita tebaru dari Rumah Berita Terkini
Salam olah raga dari Rumah Berita Terkini