Minggu, 06 Desember 2015

Ini Daftar Bangunan Khas Eropa di Medan

Ini Daftar Bangunan Khas Eropa di Medan


Rumah Berita Terkini - Traveler penggemar histori serta arsitektur dapat berburu bangunan kuno di Medan. Lantaran demikian banyak peninggalan Belanda disini. Tersebut daftarnya!

Kota Medan juga sebagai ibukota propinsi Sumatera Utara mempunyai histori yang panjang. Kota yang di bangun pada th. 1590 Masehi oleh Guru Patimpus ini dulunya adalah pusat pemerintahan Kesultanan Melayu Deli. Diluar itu, pada saat kolonial Belanda kota Medan juga jadikan pusat pemerintahannya.

Sepanjang Belanda memerintah kota Medan, Belanda banyak bangun gedung-gedung serta infrastruktur yang mereka perlukan. Oleh karenanya, di kota ini masih tetap ada bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang mempunyai arsitektur unik khas Eropa serta bisa dipandang hingga sekarang ini. Sebagian salah satunya yakni :

1. Gedung Balai Kota

Gedung yang ada pas di depan Merdeka Walk ini di bangun pada th. 1906 oleh arsitek bernama Hulswit. Dulunya bangunan ini adalah gedung pertemuan untuk beberapa pejabat Belanda. Sesudah masa kemerdekaan, dari th. 1945 sampai th. 1990, gedung ini jadikan gedung balai kota Medan. Arsitektur bangunannya sendiri khas Eropa classic serta didominasi warna putih, bikin bangunannya tampak demikian anggun serta menawan.

2. Menara Air Tirtanadi

Menara Air Tirtanadi adalah satu diantara ikon kota Medan. Bangunan ini didirikan pada th. 1908, oleh pemerintah Belanda, juga sebagai tempat penampungan air untuk orang-orang Medan. Menara air ini di bangun oleh perusahaan air punya pemerintah kolonial Belanda, dengan nama NV. Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih, yang berpusat di Amsterdam, Belanda.

3. Gedung London Sumatera

Gedung Lonsum usai di bangun pada 1909, berbarengan dengan lahirnya ratu Juliana. Pemiliknya waktu itu yaitu Perusahaan perkebunan karet British Harrisons & Crosfield company yang bergelut di bagian importir teh serta kopi. Arsitektur bangunan gedung ini di pengaruhi style Eropa yang bisa dipandang pada bentuk jendela di segi kiri serta segi kanan.

Sesaat style arsitektur kolonial Belanda tampak dari bentuk jendela panjang serta lebar plus tiang-tiang tangga besar di depan pintu masuk. Sedang jenis bangunannya mengadaptasi dari style arsitektur rumah-rumah di London pada era 18-19. Gedung ini dapat adalah gedung pertama di Medan yang menggunakan tehnologi lift.

4. Gedung Bank Indonesia

Gedung Bank Indonesia terdapat di Jalan Balai Kota No 4 Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara. Di bangun pada th. 1906 serta diakukan oleh Hulswit, Fermost serta Cuypers juga sebagai arsiteknya serta dipakai juga sebagai pusat bank Belanda di kota Medan yang bernama De Javasche Bank. Sesudah masa kemerdekaan, De Javasche Bank dinasionalisasi oleh Presiden Soekarno jadi Bank Indonesia.

5. Kantor Pos

Kantor pos ini ada di Kecamatan Kesawan, Medan Barat, tepatnya terdapat dibagian utara Lapangan Merdeka. Bangunan ini di desain oleh Snuyf, Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Kesultanan Deli, yang mulai di bangun pada 1909 sampai 1911 sesuai sama tulisan " ANNO 1911 " pada pada dinding sisi samping kiri serta kanan juga sebagai bukti kelahiran bangunan peninggalan Belanda itu. Design bangunannya sendiri di kenal dengan nama arsitektur moderen fungsional serta diprediksikan adalah bangunan masa pertama yang memakai arsitektur geometris di Medan.

6. Hotel Inna Dharma Deli

Hotel Inna Dharma Deli terdapat di Jalan Balai Kota, No. 2 Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Hotel ini dulunya adalah bangunan Hotel De Boer yang di bangun pada th. 1898 serta nama pemiliknya yaitu Herman De Boer. 

7. Titi Gantung

Titi Gantung di bangun pada th. 1885 oleh Belanda. Fungsinya untuk menghubungkan lokasi perumahan masyarakat dengan Lapangan Merdeka yang dulunya senantiasa ramai dengan beragam acara.

Terkecuali juga sebagai fasilitas penghubung, jembatan yang bergaya classic Victoria ini dapat adalah tempat favorite kolonial Belanda untuk nikmati sore di Kota Medan. Bahkan juga saat malam hari, beberapa orang Belanda yang bersantai di jembatan ini sembari menghisap cerutu.

8. Kantor PJKA

Gedung ini dulunya bernama Hoof Dkantoor van de Deli Spoorweg Maatschappij serta adalah kantor pusat dari perusahaan kereta api Deli. Gedungnya sendiri di bangun berbarengan dengan pembangunan kereta api deli di Medan seputar th. 1883 yang disebut gagasan J. T. Cremer.

9. Gedung Bank Mandiri

Gedung ini terdapat di Jalan Balai Kota serta pas di samping gedung Balai Kota Lama Medan. Style arsitektur bangunannya bergaya Eropa transisi dengan bangunan yang didominasi warna putih. Gedung ini dulunya adalah gedung kantor dari Netherland Trading Company yang di bangun pada th. 1929 serta dipakai juga sebagai kantor pusat Netherland Trading Company atau perusahaan perdagangan Belanda yang mengaturi perdagangan ekspor serta impor perusahaan Belanda. Sekarang ini gedung pusat perdagangan Belanda sudah dinasionalisasikan serta jadi gedung Bank Mandiri cabang Jalan Balai Kota, Medan.

10. Gedung BKS PPS

Gedung BKS PPS atau di kenal dengan juga nama Gedung Avros di bangun pada th. 1918-1919 serta diarsiteki oleh G. H. Mulder. Style arsitektur Gedung Avros di pengaruhi oleh rasionalisme yang bangkit pada awal era ke-20. Bangunan empat lantai dalam konstruksi beton ini dapat mempunyai dekorasi simpel dalam style art-nouveau. Tiap-tiap lantainya mempunyai balkon berbentuk galeri terbuka. Galeri ini berperan membuat perlindungan ruangan dalam dari terpaan panasnya matahari, hingga ruang senantiasa sejuk. Arsitektur yang sesuai sama untuk iklim tropis.

Inilah berita yang bisa didapatkan oleh Rumah Berita Terkini untuk para pembaca setia kami.
Nantikanlah update berita tebaru dari Rumah Berita Terkini
Salam olah raga dari Rumah Berita Terkini