Sabtu, 27 Februari 2016

Pilihan Banyuwangi Kembangkan Wisata Ketertarikan Spesial Dinilai Telah Pas


Pilihan Banyuwangi Kembangkan Wisata Ketertarikan Spesial Dinilai Telah Pas


Rumah Berita Terkini - Banyuwangi tengah konsentrasi meningkatkan wisata ketertarikan spesial dibanding dengan mass tourism. Hal semacam ini sesuai sama ciri-ciriistik daerah itu yang kaya wisata alam serta budaya.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menilainya pilihan pengembangan pariwisata Kabupaten Banyuwangi yang tidak mengerjakan segmen mass tourism (pariwisata yang berbentuk massal) telah pas sesuai sama ciri-ciriistik daerah berjuluk Sunrise of Java itu.

Banyuwangi tinggal tingkatkan branding supaya makin di kenal didunia global. Terlebih, sesudah Banyuwangi sukses mencapai penghargaan dari Tubuh Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations World Tourism Organization/UNWTO) untuk kelompok " Inovasi Kebijakan Umum serta Tata Kelola Pariwisata ".

 " Selalu jelas saja, sedikit daerah yang miliki visi pengembangan wisata seperti Banyuwangi. Kabupaten ini mulai sejak awal positioning-nya segera yang bukanlah berbentuk mass tourism. Serta ini mesti selalu berkelanjutan, " tutur Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, Noviendie Makalam waktu berkunjung ke desa kebiasaan Kemiren, Banyuwangi, Jumat (26/2/2016) malam.

Dia menyampaikan, Banyuwangi berniat pilih ekoturisme yang jual keindahan alam serta kekayaan seni-budaya. Wisata ketertarikan spesial (special interest tourism) juga mensupport rencana ekoturisme dengan pengembangan destinasi Pulau Tabuhan Banyuwangi untuk selancar layang serta selancar angin.

 " Banyuwangi jual lokalitasnya, begitu khusus serta unik. Festival-festival budaya berpadu dengan destinasi alam. Rencananya terang. Ini kami dukung. Kemenpar sudah memfasilitasi penambahan kemampuan SDM wisata, seperti akhir minggu ini kami melatih praktisi wisata kebiasaan serta beberapa penyelamat pantai. Sekolah Tinggi Pariwisata juga kami sertakan untuk tingkatkan kemampuan SDM wisata di Banyuwangi, " kata Noviendie.

Dengan segmentasi wisata yang konsentrasi, lebih gampang untuk Banyuwangi untuk mengaplikasikan kiat pemasaran ataupun kiat pengembangan yang lain.

Turis yang datang segera tersegmentasi dari grup spesifik dengan berbelanja yang cukup besar, seperti pengagum selancar, pencinta petualangan, serta pencinta seni-budaya.

Kemenpar, sambung Noviendie, mengapresiasi beragam langkah yang sudah dikerjakan Banyuwangi. Banyuwangi dinilai tidak selamanya menanti pertolongan pemerintah pusat.

Pada awal-awal pengembangan pariwisata, Banyuwangi bahkan juga bergerak sendiri, seperti mengadakan International Tur de Banyuwangi Ijen serta beragam festival lain dengan cara mandiri. Baru sesudah Banyuwangi memperoleh pernyataan banyak pihak, beragam elemen mensupport langkah kabupaten yang ada di ujung timur Pulau Jawa itu.

 " Kemenpar selalu mensupport daerah yang miliki geliat serta visi wisata. Th. ini kami akan tingkatkan pemasaran Banyuwangi. Kami buat komunikasi pemasaran terpadu, integrated marketing communication untuk Banyuwangi supaya makin mendunia. Kami sediakan agency global untuk promosikan Banyuwangi. Kami menilainya Banyuwangi sebagai destinasi siap jual, ” katanya.

Diluar itu, Kemenpar akan memfasilitasi pembangunan jetty sebagai infrastruktur penunjang destinasi di Grand Watudodol serta Pulau Tabuhan, dua destinasi wisata di Banyuwangi yang saat ini mulai ramai dibanjiri wisatawan.

 " Pasti ada juga kursus penambahan kemampuan SDM pariwisata, " kata dia.

Disamping itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, pihaknya selalu berbenah untuk meningkatkan bidang wisata.

 " Kami berterima kasih atas dukungan dari Kementerian Pariwisata. Juga pada Pemprov Jawa timur yang sudah turut menolong promosi kami, " kata Anas.

Pariwisata jadi andalan lantaran efisien dalam mendongkrak ekonomi lokal. Pariwisata turut tingkatkan pendapatan per kapita warga Banyuwangi yang menurut Tubuh Pusat Statistik (BPS) melonjak 62 % dari Rp20, 8 juta (2010) jadi Rp33, 6 juta per kapita per th. (2014).

Geliat usaha serta pariwisata juga diperlihatkan melalui lonjakan jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi yang meraih 1. 308 % dari cuma 7. 826 penumpang (2011) jadi 110. 234 penumpang (2015).

 " Th. ini kami mempersiapkan beberapa inovasi, seperti Banyuwangi Weekend. Kurun waktu dekat kami luncurkan, " tutup Anas.

inilah berita yang bisa didapatkan Rumah Berita Terkini untuk para pembaca setia kami.
nantikanlah update berita terbaru dari Rumah Berita Terkini
Salam Admin Rumah Berita Terkini