Sabtu, 08 Juli 2017

Diluar Pro dan Kontra, Wakil Ketua MPR Setuju Ibu Kota Jakarta di Pindahkan ke Palangkaraya

Diluar Pro dan Kontra, Wakil Ketua MPR Setuju Ibu Kota Jakarta di Pindahkan ke Palangkaraya


Rumah Berita - Rumah Nasional - Berita88 - Seiring dengan adanya kabar bahwa Ibukota Jakarta akan dipindahkan ke pulau Kalimantan. Muncul beragam pro dan kontra di pubilk, namun rata-rata masyarakay memilih agar ibu kota Jakarta segera untuk dipindahkan berhubung dengan semakin padatnya kota Jakarta yang hampir tidak layak dijadikan sebagai ibu kota negara.

Terkait diluar itu,  Wakil Ketua MPR yakni Oesman Sapta mengaku bila dirinya setuju dengan hasil wacana untuk memindahkan ibukota dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Menurut Oesman dengan adanya pemindahan ibukota tentunya akan juga semakin mempercepat pembangunan serta  fasilitas bagi masyarakat dan dunia usaha.

"Ya tentu sangat baguslah. Saya orang Kalimatan. Ya cocoklah jika ibukota negara dipindahkan ke Kalimantan," ujar Oesman Sapta setelah menyampaikan kuliah umum sekaligus tentang Sosialisasi Empat Pilar MPR di Universitas Negeri Padang (UNP), Padang, pada Jumat (07/07/2017).

Bila diulas kembali semakin ramai pemberitaan mengenai isu wacana dari pemindahan ibukota negara ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Bukan hanya itu saja, juga telah santer bahwa Pemerintah sudah mulai melakukan tahapan atas pemindahan ibukota pemerintahan pada tahun 2018.


OSO yang merupakan panggilan akrab dari Oesman Sapta, menilai bila wilayah Kalimantan sangat cocok sebagai calon ibukota negara baru, hal ini dikarenakan wilayah tersebut masih memiliki tanah yang luas. "Ya cocoklah kalau ditempatkan ke Kalimantan karena disana tanahnya masih luas. Kalau kalian mau pindah ke sana saya kasih tanah," ucapnya.

Menurutnya pemindahan dari ibukota pemerintahan, ada kemungkinan dapat melibatkan pihak swasta. lanjut dirinya. Namun, untuk kerjasama dengan swasta itu semua tergantung pada pemerintah. "Jadi tinggal hanya menunggu apakah pemerintah mau tidak dibantu oelh pihak swasta," imbuhnya.

OSO juga berpendapat bahwa pemindahan ibukota negara itu tidak akan membebani APBN. Bahkan untuk  keuntungan yang diraih bisa jauh lebih besar, yaitu mempercepat tersedianya fasilitas untuk masyarakat dan dunia usaha.

"Biaya yang dikeluarkan tidak akan berpengaruh banyak. Tentunya dengan adanya pemindahan dari ibukota tersebut malah justru akan mempercepat serta mempermudah terutama dalam fasilitas kemasyarakatan dan juga dunia usaha. Untuk terbang ke Kalimantan selama satu jam tidak ada artinya itu," ucapnya.

Salam Admin Berita88