'Not My Presiden' Demo Besar Usai Trump Terpilih Sebagai Presiden
Rumah Berita - Rumah Nasional - Berita88 - Ribuan demonstran mengeelar aksi unjuk rasa di seluruh wilayah amerika serikat, waktu setempat guna menyuarakan kemarahan mereka atas terpilihnya donald Trump sebagai presiden mereka.
Di Washington, ratusan pendemo berkumpul di depan gedung putih untuk mengadakan doa bersama, sebagai bentuk protes terhadap trump yang dinilai rasis mereka membawa spanduk berisikan slogan-slogan seperti, "kami punya suara!" dan "pendidikan untuk semua".
Salah satu koordinator aksi, ben wikler, direktur kelompok advokasi liberal move on.
"Orang-orang juga sama-sama merasa takut" katanya.
"Kita di sini karena di momen-momen tergelap, kita tidak sendiri" tambahnya.
Baca Juga : Di Inggris, US Election 2016 Kalah Populer Dengan Toblerone
Ethan Miller, pekerja kelompok hak asasi pekerja jobs with justice mengatakan bahwa aksi tersebut digelar untuk menunjukkan bahwa masyarakat sipil tidak diam."Ini adalah masa yang sulit bagi banyak warga amerika" ucapnya
"Kami melihat sebuah kampanye yang dipenuhi dengan rasisme dan misoginisme dan orang yang menggunakan taktik tersebut akhirnya memenangkan 'electoral college' ujarnya.
"Namun kita tidak akan membiarkan kepresidenan donald trump menghentikan kemajuan negara ini" lanjutnya.
"Kami akan terus memperjuangkan hak-hak orang-orang kita dan melindungi keamanan saudara dan saudari kita" sambungnya.
Seseorang demonstran menilai 'electoral college', yakni badan perwakilan rakyat negara bagian, yang memungut suara dalam pilpres sudah kacau dan perlu direformasi.
'Electoral college' sudah rusak' ucap demonstran.
Di seluruh negeri para pelajar sekolah dan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa juga aksi walk out dari kelas mereka.
Aksi demonstrasi juga digelar ratusan remaja dan muda-mudi di depan balai kota los angeles agi-lagi dengan meneriakkan slogan 'not my president'
Salam Admin Berita88